Shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-Nya. Kelebihan dan keutamaan dalam mengerjakan SHOLAT bagi memenuhi banyaknya hajat kita, pada do’a saat duduk diantara dua SUJUD dan memanfaatkan kekuatan do’a tersebut, do’a yang biasa kita baca adalah :
-Robbighfirlii (Tuhanku,ampuni aku)…….. baca 3x / 7x untuk memohon ampunan
-Warhamnii (Rahmati aku/ Sayangilah aku)… baca 3x / 7x untuk mengharap rahmat ALLAH.
-Wajburnii (Tutuplah aib aib ku/ Cukupilah kekuranganku)… baca 3x / 7x untuk mengharap kemudahan
-Warfa’nii (angkatlah derajatku) ……… baca 3x / 7x untuk kemudahan Derajat / Pangkat
-Warzuqnii (berilah aku rizqi)……… baca 3x / 7x untuk kemudahan Rejeki
-Wahdinii (berilah aku petunjuk) )…….. baca 3x / 7x untuk memperoleh Ilmu
-Wa’aafinii (Sehatkan aku) ……… baca 3x / 7x untuk kesembuhan penyakit.
-Wa’fuannii (Ma’afkan aku)…….. baca 3x / 7x untuk memohon ampunan
Oleh karena itu, makna doa akan sangat terasa, jika kita mampu menjaga konsentrasi untuk memaknai setiap lafalnya, dengan sikap penuh harap, dan merasakan seakan-akan Allah di dekat kita, dan mendengar doa itu, serta dengan penuh keyakinan, pasti Allah akan mengabulkannya. Jadi jika kita salat, maka kita harus mengerti dahulu apa arti bacaan dalam salat tersebut.
Hadist pendukung:
Di antara sunah yang banyak ditinggalkan adalah “memperlama duduk di antara dua sujud’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang memperlama duduk di antara dua sujud, sampai makmum mengatakan, ‘Beliau lupa.’ (H.R. Bukhari) Ibnul Qayyim mengatakan, “Sunah semacam ini ditinggalkan banyak orang setelah berakhirnya zaman para sahabat.” (Zadul Ma’ad, 1/230)
Sedikit Catatan :
Umat-umat dahulu hanya sedikit saja yang mempercayai rasul-rasul mereka dan itu pun apabila mereka melihat mukjizat secara langsung. Kita sebagai umat Islam tidak boleh ragu-ragu tentang apa yang diterangkan oleh Allah dan Rasul. Janganlah kita ragu-ragu tentang al-Quran, hadist dan sunnah Rasul kita. Janganlah kita menjadi seperti umat yang terdahulu yang mana mereka itu lebih suka banyak bertanya dan hendak melihat bukti-bukti terlebih dahulu sebelum mereka beriman. Oleh itu kita umat Islam, janganlah ada sedikit pun keraguan tentang ayat- ayat al-Quran, hadist Nabi dan sunnah Baginda shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keraguan dan was-was itu datangnya dari syaitan.
Hamba ALLAH yang faqir dan miskin ilmu
(agungssb – 081330212497)
by, agoeng satya saksana brata
agungssb@gmail.com